Postingan

Diskusi Sore dengan Dhira Narayana, Pria di balik LGN

Diskusi Sore dengan Dhira Narayana, Pria di balik LGN Andi Muhammad Yusuh Nurkhatamzie Basro - 2016330160 : Interview Dari Bob marley, Band rock psychedelic sampai ibu guru kita, memberi suatu pelabelan dengan istilah “tanaman setan”, kita semua familiar dengan tanaman ganja dan stigma yang masyarakat berikan terhadap tanaman tersebut. Tanaman ganja adalah topik yang kontroversial untuk dibahas terutama di Indonesia, ada yang bilang tanaman ganja sangat bermanfaat bagi industri dan medis, ada juga yang berkata bahwa tanaman tersebut membuat kita kecanduan dan meningkatkan kriminalitas. Kita bisa berargumen panjang mengenai ganja, tapi kita tidak bisa membantah bahwa tanaman ganja memiliki dampak terhadap budaya dan masyarakat kita. Saya ingin tahu seberapa signifikan dampak ganja terhadap kebudayaan kita. Selain itu saya juga ingin tahu argumen mengapa ganja harus dilegalkan dan sejauh apa progres Indonesia menuju legalisasi ganja. Oleh karena itu, saya datang ke Rumah Hija

Sejarah Belum Berakhir : Keretakan dalam Liberalisme

Gambar
Oleh : Gabriel Francois - 2016330117 / Opini Francis Fukuyama dalam bukunya “The End of History and the Last Man” yang dirilis pada tahun 1992 menyatakan bahwa liberalisme yang berisi demokrasi dan kapitalisme pasar bebas adalah sesuatu yang final dalam peradaban manusia. Hal ini juga didukung oleh melemahnya ideologi komunis yang ditandai oleh pecahnya Uni Soviet. Namun ramalan akan akhir dari sejarah semakin hari semakin banyak ditentang. Berbagai fenomenan politik internasional pada abad ke-21 ini menunjukkan adanya keretakan dalam liberalisme. Liberalisme Sumber gambar :  American Thinker Sepanjang abad ke-20 tiga negara hegemon dunia pada saat itu yaitu Amerika Serikat, Jerman, dan Uni Soviet telah memberikan tiga gagasan yang berupa seperangkat ide dan gagasan dan diklaim mampu menjelaskan masa lalu serta menuntun kita kepada masa depan yang lebih baik. Tiga gagasan itu ialah : Fasisme, Komunisme, dan Liberalisme. Namun seiring berakhirnya Perang Dunia Kedu

Hollywood : Hard “Soft Power” ?

Hollywood : Hard “Soft Power” ? Oleh : M. Farhan K. – 2016330249/Opini FILM adalah salah satu sarana hiburan paling diminati di dunia semenjak satu abad lalu. Film menggunakan media yang awalnya berbeda, audio dan visual, menjadi media audio-visual yang membuat gambar bergerak yang dapat diiringi suara baik percakapan maupun musik. Hal ini membuat film menjadi media yang sangat tepat untuk sarana penyampaian informasi bagi negara-negara yang mempunyai kepentingan karena sifatnya yang merupakan hiburan dan sangat diminati oleh masyarakat dan tidak memandang kelas yang ada. Amerika Serikat merupakan salah satu negara tempat berkembangnya industri film dunia. Perang Dunia ke-2 memberikan industri film Amerika Serikat kesempatan untuk berkembang. Film-film dan kartun anti-Jerman dan anti-Jepang banyak disiarkan tv-tv lokal. Bahkan kartun-kartun tersebut menjadi instrumen propaganda bagi musuh dan bagi tentara Sekutu agar tetap gigih bertempur melawan Kekuatan Poros pada perang duni

Hallyu-an*: The Power of Korean Wave in Popular Culture

Hallyu-an*: The Power of Korean Wave in Popular Culture Pieter Wibisono - 2016330xxx/Opini * Hallyu-an : diambil dari kata “haluan” yang berarti arah/ tujuan, hendak menjelaskan bahwa saat ini budaya Korea Selatan tengah menjamur dan menjadi salah satu arus Popular Culture di dunia. “Despacito” proved that pop speaks every language . Mengutip kalimat pendek dalam artikel berjudul “ How K-Pop Conquered the West ” oleh Amy X. Wang dari laman berita Rolling Stone. Bila mendengar istilah “ Despacito ” tentunya telinga kita sudah tidak asing lagi dengan lagu yang jumlah view -nya sudah menyentuh angka 5.733.359.420 penonton (data 25 November 2018, pukul 18.48) di laman Youtube . Lantunan lagu “Despacito” kerap kali muncul dan diperdengarkan di banyak media seperti acara televisi. Lagu ini sendiri sebenarnya berbahasa latin dan kebanyakan pendengarnya di seluruh dunia mungkin tidak memahami arti dari lagu ini. Namun komposisi lain dari lagu ini yakni irama, dinilai membuat lagu

Kekuatan Emas Hitam di Dunia Internasional

Gambar
Pieter Wibisono - 2016330131/News Coverage Kita tahu bahwa minyak merupakan komoditas yang cukup dicari dan cukup besar penggunaanya baik untuk keperluan industri hingga ruang lingkup yang kecil seperti rumah tangga. Besar dan tingginya permintaan terhadap komoditas minyak di dunia seharusnya menjadi sebuah hal baik bagi negara-negara penghasil dan pengekspor minyak bumi. Namun realitanya harga minyak dunia pada tahun 2014 ada pada titik 96,2 juta Dollar AS per-barelnya. Harga tersebut terjun bebas di tahun 2015. Venezuela adalah salah satu negara penghasil minyak yang cukup parah terkena dampak dari terjun bebasnya harga minyak dunia, mengingat Venezuela bergantung satu-satunya terhadap komoditas minyak. Bicara tentang dampak yang dialami oleh Venezuela karena turunya harga minyak, dampaknya sendiri tidak hanya berimbas pada Venezula. Negara-negara di sekitar seperti Kolombia juga terkena imbas dari krisis di Venezuela. Banyak hal-hal cukup memilukan yang dialami oleh

Pengaruh Amerika Serikat di Eropa Barat Pasca Perang Dunia Kedua Melalui Marshall Plan

Gambar
Oleh : Gabriel Francois - 2016330117/Opini Marshall Plan Sumber gambar : Wikipedia Selesainya Perang Dunia Kedua pada September 1945 menyisakan banyak kehancuran, bukan hanya untuk negara dari kubu Axis (Jerman, Italia, dan Jepang) tetapi bagi negara dari kubu Sekutu juga (Inggris dan Prancis) juga beberapa korban perang lain di Eropa seperti Polandia dan Belgia. Negara-negara tersebut dilanda kelaparan yang disebabkan oleh hancurnya sektor agrikultur negara. Juga kehancuran dari sektor transportasi dan infrastruktur. Dan di sisi lain, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara hegemon yang tidak mengalami kerusakan besar di negaranya. Disamping bantuan kemanusiaan yang diberikan PBB, Amerika Serikat semenjak 1945 hingga 1947 telah membantu pemulihan perekonomian Eropa dengan bantuan dana secara langsung. Juga sebagai tambahan, Amerika Serikat turut memberi bantuan militer kepada Yunani dan Turki. Pada bulan Januari 1947, Presiden Amerika Serikat Harry Truman menunj

Persaingan China dan Jepang dalam Pembangunan Infrastruktur Kereta Cepat di Indonesia

Gambar
Persaingan China dan Jepang dalam Pembangunan Infrastruktur Kereta Cepat di Indonesia Oleh : M. Farhan K. - 2016330249 Kereta Cepat Indonesia-China. Sumber : https://www.merdeka.com/uang/janggalnya-keputusan-indonesia-pilih-china-garap-kereta-cepat.html  LAGU Kereta Malam yang dilantunkan oleh Juwita Bahar memang sempat mendapatkan sorotan media beberapa tahun terakhir karena sering dibawakan di acara-acara komedi. Lagu tersebut menyinggung sebuah kereta, yang kemungkinan adalah kereta Bima atau Argo Bromo, yang mampu melesatkan Juwita Bahar dari Jakarta hingga Surabaya hanya dalam waktu 12 jam. Nampaknya, Juwita Bahar harus mengganti judul lagunya atau membuat judul lagu baru menjadi “ Kereta Setengah Malam” karena pada bulan Juni kemarin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Jepang Taro Kono di kantor Kemlu RI di Jakarta. Pertemuan itu membahas percepatan pembangunan infrastruktur, pembangunan pelabuhan, dan pembiayaan “ K